PRAKARYA KERAJINAN
Surakarta, 14 Okt 2014
Contoh materi Prakarya Kelas VIII Semester 2
Pendahuluan
Peta Konsep
Bisakah kamu membuat
salah satu produk kerajinan yang kamu sebutkan di atas?
Sampah Kertas
Sebisa mungkin barang--barang
yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang, tidak semua barang bisa
didaur ulang namun saat ini sudah banyak industri formal yang memanfaatkan
sampah menjadi barang lain. Sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomis
yang dapat didaur ulang (misalnya : kertas, plastik, gelas, kaleng, botol, sisa
kain), dilakukan pengepakan kemudian dijual kepada pengepul sampah sedangkan
sampah anorganik yang tidak dapat dimanfaatkan lagi dibuang ke TPA.
Kardus kemasan minuman
Sebutkan klasifikasi
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)!
Kerajinan berikut ini
dibuat dengan bahan …
Perhatikan gambar
berikut!
Contoh materi Prakarya Kelas VIII Semester 2
Kerajinan
SOLUSI 1
Kompetensi
Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima keberagaman produk pengolahan
di daerah setempat sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dan sikap
santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan daerah
setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia.
2.2 Mengaplikasikan perilaku jujur,
percaya diri, dan mandiri dalam merancang dan membuat produk pengolahan.
2.3 Menunjukkan kemauan bertoleransi,
disiplin dan bertanggung jawab dalam penggunaan alat dan bahan serta teliti dan
rapi saat melakukan berbagai kegiatan pembuatan produk pengolahan.
3.3 Membandingkan desain kerajinan
dari bahan limbah anorganik lunak atau keras berdasarkan konsep dan prosedur
sesuai wilayah setempat.
4.3 Membuat
karya kerajinan dan pengemasan dari bahan limbah anorganik lunak atau leras
berdasarkan desain sesuai wilayah setempat.
3.4 Membandingkan
desain kerajinan dari bahan limbah anorganik lunak atau keras berdasarkan
konsep dan prosedur sesuai wilayah setempat.
4.4 Membuat
karya kerajinan dan pengemasan dari bahan limbah anorganik lunak atau keras
berdasarkan desain sesuai wilayah setempat.
Kita akan mempelajari tentang
kerajinan bahan limbah anorganik?
|
Apa
yang akan kita pelajari dalam bab ini?
|
Penyelamatan bumi dapat dilakukan
dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah anorganik
menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, sehingga tidak terjadi penumpukan
sampah. Hal ini juga merupakan salah satu upaya dalam menyeimbangkan ekosistem.
Dengan berpikir inovatif dan kreatif, limbah anorganik dapat disulap menjadi
kerajinan yang bernilai tinggi. Dengan begitu, pencemaran lingkungan berupa
sampah dapat diatasi dengan cepat dan menyelamatkan bumi kita untuk generasi
selanjutnya.
Kerajinan dari Limbah Anorganik
|
Bahan
dan Proses Limbah Anorganik
|
Prinsip
Pengolahan Limbah Anorganik
|
Produk
Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
|
·
- Limbah Anorganik Lunak
·
- Limbah Anorganik Keras
|
Pengolahan
Sampah dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recyle)
|
Bunga
Hiasan dari Sedotan Bekas
Lampu
dari Botol Bekas
Limbah
Kotak Kemasan
|
Koneksi
1. Apa yang kamu ketahui tentang limbah
anorganik?
2. Temukan gejala-gejala yang terjadi
pada lingkungan akibat limbah anorganik!
3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk
mengatasi limbah tersebut?
4. Berikan contoh produk kerajinan dari
bahan limbah anorganik!
5.
Aplikasi
|
Bahan Ajar
A.
Kerajinan
dari Bahan Limbah Anorganik
Indonesia merupakan negara yang
memiliki keberagaman produk kerajinan yang unik dan memiliki ciri khas
tersendiri pada tiap-tiap daerah. Keberagaman produk dan ciri khas kerajinan
yang dihasilkan pada pelbagai daerah umumnya tidak terlepas dari kekayaan alam
setiap daerah dan tidak terlepas pula dari pengaruh budaya setempat.
Awalnya produk kerajinan di Indonesia
hanya digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan
atau juga digunakan untuk keperluan ritual tertentu. Akan tetapi seiring dengan
perkembangan serta kemajuan jaman dan teknologi, produk kerajinan tidak hanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau keperluan ritual saja, namun produk
kerajinan kini juga dapat berfungsi sebagai hiasan interior maupun eksterior.
Tidak hanya itu, berkat adanya
perkembangan serta kemajuan teknologi dan adanya pelbagai penelitian yang
dilakukan oleh masyarakat, kelompok, atau perguruan tinggi, akhirnya bahan yang
dapat dipakai untuk membuat kerajinan pun semakin bervariasi, termasuk
diantaranya yaitu bahan kerajinan yang berasal dari limbah.
Berbicara tentang limbah, pada
prinsipnya limbah dapat didasarkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu sebagai
berikut:
Pertama, berdasarkan wujudnya, terbagi
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah padat. Dalam
hal ini sebagai contoh untuk limbah gas misalnya adalah karbon dioksida yang
dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah,
dan lain sejenisnya. Sedangkan contoh limbah cair misalnya adalah air sabun
bekas cucian, minyak goreng buangan, dan lain sejenisnya. Sementara itu untuk
contoh limbah padat misalnya adalah plastik, botol, kertas, dan lain
sebagainya.
Kedua, berdasarkan sumbernya, terbagi
menjadi 4 (empat) jenis, yaitu limbah
pertanian, limbah industri, limbah pertambangan, dan limbah domestik.
Ketiga, berdasarkan senyawanya,
terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah organik merupakan limbah yang mengandung unsur karbon sehingga bisa
dengan mudah diuraikan atau bisa membusuk secara mudah. Sebagai contoh dari
jenis limbah organik misalnya adalah kulit buah-buahan dan sayuran serta
kotoran hewan dan manusia. Sementara itu limbah anorganik merupakan limbah yang
tidak mengandung unsur karbon sehingga sangat sulit atau bahkan tidak bisa
diuraikan. Oleh sebab itu limbah anorganik dapat pula diartikan sebagai limbah
yang tidak bisa membusuk. Sebagai contoh dari jenis limbah anorganik misalnya
adalah plastik, botol beling bekas, pecahan kaca, dan lain sejenisnya.
Secara biologis sehingga
penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal
dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari
proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik
dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan
oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang
sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol,
botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Sampah jenis ini, melihat fisiknya
keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas
jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat
kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurug
tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur
kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan
(dan diproses) dapat untuk pupuk dan lain-lain.
Salah satu pemanfaatan limbah
anorganik adalah dengan cara proses daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan
upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai
kembali. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur
ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.
B. Bahan dan Proses Limbah Anorganik
Limbah anorganik yang dapat digunakan
sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1.
Limbah
Anorganik Lunak
Limbah
yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah
secara sederhana. Contohnya: gelas plastik, botol plastik, plastik kemasan,
Styrofoam, karet ban, dan lainnya.
Hampir
semua limbah anorganik lunak dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk
kerajinan karena dapat menggunakan alat yang sederhana.
2.
Limbah
Anorganik Keras
Limbah
yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan
alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan,
pembakaran, dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya logam, pecahan keramik,
botol kaca, kaleng, dan sebagainya.
C. Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik
Sampah
anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini
bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa
dimanfaatkan:
1.
Membuat topeng dari limbah
kertas
Sampah
kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah
lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak,
minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan
tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis
kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual
sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa.
Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan
tangan, atau kamu sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.
2.
Sampah
Kaleng
Banyak
sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari.
Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh
waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang
tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut
andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur
ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat
baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat
baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan
dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.
Perlakuan
kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan
memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah
dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat
harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering,
kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang
mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati,
jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai
tempat sampah atau pot.
Kaleng
drum dimanfaatkan sebagai tempat sampah
3.
Sampah
Botol
Botol
beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan
didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak
menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena
bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap
lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha
botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
4.
Sampah
Plastik
Saat
ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik
seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
5. Sampah B3 (limbah berbahaya
dan beracun)
Limbah
B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa
menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang
memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
6. Sampah Kain
Sampah
kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian
yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang
membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga
dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar,
dan lainnya.
Zona Kreativitas
Di
tangan seorang seniman, kulit telur disulapnya menjadi seni kerajinan yang
cantik. Seniman Doni Setiawan sangat kreatif. Sampah kulit telur diubah menjadi kaligrafi yang bernilai. Di
rumahnya Jl. KH Hasyim Asyari, Kota Bangkalan, menjadi galeri karya-karya
kaligrafinya yang diminati banyak orang untuk hiasan dinding.
Selain
kaligrafi, dia mulai mencari sensasi. Dari sekian banyak sampah yang setiap
hari dibuang dari toko mracang ibunya, sampah botol dan kulit telur yang
membuat dia tertarik. Beberapa botol dan kulit telur yang dibuang ke tong
sampah diambilnya. Kulit telur dibersihkan dengan sabun dan air, begitu pula
botolnya. ”Saya berpikir waktu itu bagaimana kalau botol ditempeli kulit telur
sepertinya menarik bila dipajang,’’ katanya.
Dia
mulai sibuk dengan kegiatan barunya menempeli botol dengan kulit telur. Hanya berbekal kulit telur dan lem untuk
perekat. Juga kuas dan cat, untuk memberi warna. Setelah beberapa botol jadi.
Dia juga menempeli vas bunga dengan kulit telur. Hasil karyanya rupanya tidak
dilirik orang. Semula teman-teman dekat dan kerabatnya yang memesan. Dia mulai
bertanya, kenapa karya seperti ini tidak laku di pasaran. Dia membuka internet.
Ternyata sudah banyak orang yang membikin vas bunga dengan ditempeli kulit telur.
Dia pun
berubah haluan ke kaligrafi. Dia bikin kaligrafi seperti tulisan iqro dan
lafal-lafal tulisan Arab lainnya. Dalam waktu tiga hari sampai satu minggu dia
mampu menyelesaikan pekerjaannya membuat tulisan kaligrafi dengan di tempeli
kulit telur.
Uji Kompetensi
|
Buatlah
kerajinan tangan dengan bahan botol plastik berikut ini. Perhatikan
langkah-langkah pembuatan gelang modis dari botol plastik berikut dengan
teliti!
Bahan:
1.
Isolasi
tebal warna-warni
2.
Botol
bekas air aqua
3.
Kancing
baju untuk hiasan
4.
Lem
yang kuat (lem UHU) atau lem tembak kalau ada
5.
Gunting
6.
Cutter
Cara membuat:
1.
Potong-potong
botol air aqua bekas sesuai dengan garis-garis botolnya.
2.
Potongan
itu bentuknya akan jadi seperti lingkaran.
3.
Ambil
isolasi warna dan rekatkan di sekeliling potongan botol air aqua. Rapikan
bagian dalamnya juga.
4.
Jadinya
seperti ini kalau sudah ditutup dengan isolasi warna.
5.
Ambil
kancing hias, kasih lem UHU atau pakai lem tembak.
6.
Tempelkan
kancing hias. Kreatiflah menyusun kancingnya.
7.
Hasil
akhirnya seperti ini.
8.
Kamu
bisa menggunakan ‘Bottle Bracelet’ buatan kamu untuk asesoris gelang.
9.
Oya,
selain kancing, kamu bisa menggunakan apa pun yang kamu temukan untuk hiasan.
Misalnya kamu bisa pakai payet-payet (sequin), pita-pita, dan sebagainya. Terus
kalau memotong botol air aqua, kalau masih ada sisa bagian bawahnya bisa kamu
pakai untuk bercocok tanam di kebun, di daur ulang jadi pot plastik.
1.
Produk-produk
kerajinan yang terbuat dari bahan limbah anorganik sangat banyak terdapat di
Indonesia. Bagaimana pendapatmu mengenai hal tersebut? Ungkapkan pendapatmu
dengan tepat!
2.
Perhatikan
produk-produk kerajinan yang terbuat dari limbah anorganik yang terdapat di
sekitar tempat tinggalmu.
3.
Amatilah
jenis bahan limbah anorganik yang digunakan, fungsinya, dan teknik
pembuatannya.
4.
Kerjakan
bersama kelompokmu pada kolom berikut ini dan berikan kesimpulan berdasarkan
hasil kerjamu!
No
|
Jenis
Bahan Limbah Anorganik
|
Fungsi
dari Kerajinan
|
Teknik
Pembuatannya
|
……………………..
……………………
|
…………………
…………………….
|
………………….
……………………
|
Kerjakan kegiatan di bawah ini bersama
kelompokmu!
Buatlah
produk kerajinan tangan dengan bahan limbah kertas, perhatikan langkah-langkah
di bawah ini, kemudian praktikkan!
Kerajinan Tangan Berbahan Kertas Daur
Ulang
Pemanfaatan
sampah kertas ini dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang. Proses kerajinan
tangan ini pun tidak membutuhkan waktu yang lama dan menggunakan bahan-bahan
disekitar kita. Pemanfaatan sampah kertas ini juga salah satu bentuk dukungan
untuk mengurangi sampah di dunia. Kertas daur ulang yang terbuat dari kertas
koran akan menghasilkan warna abu-abu sehingga Anda harus menambahkan pewarna
sesuai dengan keinginan Anda.
Alat yang dibutuhkan :
1.
Blender atau Lumpang
2.
Screen berkasa=cetakan
3.
Screen tanpa kasa
4.
Baskom
5. Busa
6. Kain
bekas
Bahan :
1.
Kertas
atau Koran bekas (kertas tidak boleh mengandung plastic seperti kertas kalender
atau kertas pembungkus makanan)
2.
Pewarna
alami: kunyit, pandan, daun jati, dsb
3.
Batang/kelopak
bunga yang kering
Cara pembuatan kerajinan tangan:
1.
Kertas
bekas disobek atau digunting-gunting kecil
2.
Semua
bahan ditempatkan disuatu tempat/ember dan direndam selama ± 2 hari. Kalau
ingin cepat bisa juga direbus selama 1 sampai 2 jam, untuk membersihkan dari
tinta dan bahan pengganggu lainnya. Sisa airnya jangan di buang di sembarang
tempat karena mengandung tinta yang dapat mengganggu makhluk hidup disekitarnya
3.
Kemudian
kertas tersebut dihancurkan dengan menggunakan blender
4.
Masukkan
bubur kertas ke dalam baskom yang telah diisi air bersih (tiap 250 gr bubur
kertas membutuhkan 5 liter air bersih). Kebutuhan air bisa disesuaikan,
tergantung dari ketebalan kertas yang diinginkan.
5.
Untuk
mempercantik diberi bahan pewarna alami,
misalnya pandan, kunyit dll. Bubur dalam baskom dicampur dengan pewarna
tadi, kemudian diaduk.
6.
Cetakan
dan screen (screen bagian atas)dimasukkan ke dalam bak yang sudah tercampur
dengan bubur kertas, masukkan secara merata.
7.
Angkat
cetakan dari dalam baskom atau bak
8.
Siapkan
kain yang lebar, sebaiknya kain yang bisa menyerap air.
9.
Angkat
screen, dan letakkan cetakan yang diatasnya sudah ada bubur kertas, hilangkan
airnya dengan busa.
10. Setelah csreen tidak lagi mengandung
air, screen kemudian diangkat. Kemudian dikeringkan jangan terkena sinar
matahari langsung karena akan mempengaruhi warna kertas, cukup diangin-anginkan
saja. Setelah itu dapat disetrika agar permukaannya halus
11. Kertas bisa dipergunakan untuk kartu
atau souvenir lainnya, dan bisa juga digunakan untuk menulis.
D. Pengolahan Sampah dengan Konsep 3R
Upaya penanganan diharapkan dapat
mengurangi jumlah sampah secara signifikan mulai dari sumbernya sampai sampai
ke tempat pembuangan akhir. Ada beberapa cara menangani pengurangan sampah yang
lebih dikenal dengan prinsip 3R meliputi kegiatan:
1.
Reduce
(Mengurangi)
Kegiatan
mengurangi sampah, tidak akan mungkin menghilangkan sampah secara keseluruhan
tetapi secara teoritis aktivitas ini akan mengurangi sampah dalam jumlah yang
nyata. Oleh karena itu kita harus mengurangi pengunaan bahan atau barang yang
kita gunakan dalam aktivitas kita sehari-hari, karena semakin banyak kita
menggunakan bahan atau barang, maka akan semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Mengurangi produksi sampah dapat dilakukan dengan cara :
a.
Menggunakan
bahan atau barang yang awet.
b.
Mengurangi
penggunaan barang sekali pakai.
c.
Mengurangi
belanja barang yang tidak terlalu dibutukan.
d.
Merawat
dan memperbaiki pakaian, mainan, perkakas dan peralatan rumah tangga daripada
menggantinya dengan yang baru.
e.
Menggunakan
kantong plastik (kresek) 3 sampai 5 kali untuk berbelanja.
f.
Menggunakan
keranjang atau kantong yang dapat digunakan berulang ulang.
2.
Reuse
(Memakai kembali)
Sebisa
mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali, hindari pemakaian
barang yang sekali pakai, hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang
sebelum menjadi sampah. Pemakaian kembali barang bekas tanpa harus memprosesnya
dulu :
a.
Menggunakan
kembali kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainya.
b. Memanfaatkan
barang kemasan menjadi tempat penyimpanan sesuatu.Seperti kertas bekas, botol
plastik, botol kaca masih dapat dipergunakan kembali untuk keperluan lainnya.
Contohnya kertas, koran bekas dapat digunakan kembali sebagai pembungkus
barang-barang, botol plastik digunakan sebagai tempat bibit tanaman.
c.
Menggunakan
bahan yang bisa dipakai ulang daripada yang sekali buang, sebagai misalnya :
membeli batere yang dapat diisi ulang daripada batere sekali buang.
3.
Recycle
(Mendaur ulang)
Uji Kompetensi
|
Tugas Terstruktur
Tugas Mandiri Teknik Penilaian: Penilaian
Tertulis
|
1.
Buatlah
contoh tindakan pengolahan limbah anorganik, tuliskan pula jenis bahan limbah
yang sesuai dengan teknik pengolahan 3R!
2.
Mendeskripsikan
bahan limbah anorganik berdasarkan prinsip pengolahan limbah.
No.
|
Reduce
|
Reuse
|
Recycle
|
…..
|
……………………..
|
……………….
|
……………….
|
….
|
……………………
|
………………….
|
…………………
|
……
|
………………………..
|
……………………
|
……………………
|
Tugas Kelompok
Teknik Penilaian : Penilaian Unjuk Kerja
Lihat dan amati hasil kerajinan bahan barang bekas yang ada pada gambar ini!
Gambar Kerajinan
Nama Kelompok : ...
Nama Anggota : 1.....
2.....
3....., dll
Mengidentifikasi
Produk Kerajinan dari bahan barang bekas.
Jenis
Bahan
|
Fungsi
|
Bentuk
Produk
|
Warna
|
Bentuk
Hiasan
|
………..
|
…………..
|
………….
|
……………
|
………….
|
………….
|
………….
|
…………….
|
………….
|
………….
|
…………..
|
……………
|
…………..
|
………..
|
…………..
|
………
|
…………….
|
……………
|
…………..
|
…………..
|
Ungkapkan perasaanmu tentang
pengalaman yang kamu dapatkan bersama kawan kawan!
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Tugas Tidak
Terstruktur
Tugas Kelompok Teknik Penilaian:
Penilaian Unjuk Kerja
Pikirkan sebuah gagasan baru mengenai
ide penciptaan dan pengembangan dari limbah kantong plastik yang merusak
lingkungan. Diskusikan bersama teman-teman dan buatlah rancangan gagasan dalam
bentuk laporan dan gambar. Lakukanlah presentasi dan praktikkan di depan kelas!
E. Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
1.
Mengenal
Kerajinan dari Bahan Anorganik
a. Limbah
Plastik
Sampah
plastik bisa di daur ulang sebagai jenis kerajinan tangan yang memiliki niai
guna dan bernilai ekonomis. Biasanya pengolahan limbah plastik dijadikan
sebagai industri rumahan oleh ibu-ibu. Barang yang dapat dibuat dari sampah
plastik beraneka ragam, salah satunya adalah lampu dari botol bekas dan membuat
kerajinan tangan berupa bunga hiasan dari sedotan bekas.
1)
Bahan
yang diperlukan:
-
Gunting
-
Cutter
-
Lem
plastik
-
botol
plastik bekas
-
kabel
listrik
-
lampu
kecil (lampu cabai) beserta cupnya
-
colokan
lampu dan
-
cat
semprot.
2)
Cara
membuat lampu dari botol bekas :
-
Pertama
kita perlu mengumpulkan barang-barang yang diperlukan. Kita akan memerlukan
botol bekas, gunakan botol yang lebih besar jika anda menginginkan lampu yang
lebih besar dan gunakan botol yang lebih kecil jika ingin lampu yang kecil. Dan
bentuk dari botol bebas sesuai dengan keinginan kamu.
-
Lalu
potong bagian bawah dari botol plastik menggunakan cutter yang tajam agar tidak
merusak botol, ikuti bentuk botol agar terlihat rapi. Bagian bawah botol ini
akan dijadikan kaki lampu.
-
Rekatkan
tutup botol dengan bagian bawah dari botol plastik tersebut
-
Lubangi
tengah dari bagian bawah botol plastik tersebut sampai menembus bagian tengah
dari tutup botol.
-
Gunakan
cat semprot untuk memberikan warna pada botol jika diperlukan.
-
Rekatkan
cup lampu pada bagian dalam dari tutup botol dan sambungkan kabelnya melalui
lubang yang telah kita buat.
-
Letakkan
lampu pada cup lampu tersebut dan sambungkan kabel ke stop kontak dan lampu
tersebut pun sudah siap digunakan.
Gambar
kap lampu dari botol bekas
Cara
membuat hiasan bunga dari sedotan bekas
1)
Bahan
yang diperlukan
-
Gunting
-
Cutter
-
lidi
atau kawat
-
sedotan
baru atau yang sudah terpakai.
Gunakanlah sedotan yang sudah terpakai
karena tujuan kita adalah daur ulang (menggunakan kembali bahan yang masih bisa
dipakai) dan menggunakan sedotan baru hanya akan menambah sampah-sampah
plastik.
2)
Cara
membuat bunga dari sedotan plastik:
-
Langkah
pertama adalah memotong sedotan dengan panjang kurang lebih 10cm.
-
Kemudian
setiap ujung sedotan dibelah menjadi empat bagian. Jika ingin kelopak bunga
terlihat lebih lemas anda bisa mengesut sedotan tersebut dengan ujung gunting.
-
Potong
setiap ujung sedotan hingga terlihat lancip seperti kelopak bunga.
-
Gabungkan
beberapa sedotan menjadi satu sehingga terlihat seperti kelopak kelopak bunga
yang menyatu. Sangat dianjurkan untuk memiliki dan menggunakan banyak sedotan
agar bunga terlihat lebih jelas dan mekar.
-
Bunga
ini diikatkan pada kawat yang telah dibungkus oleh kertas krep.
-
Jika
anda menginginkan daun pada bunga anda dapat membuat bunga tersebut dengan
menggunakan gelas plastik dan dipotong menyerupai bentuk daun.
-
Jika
satu tangkai bunga telah selesai, ulangi langkah 2-7 sehingga anda memiliki
jumlah tangkai yang cukup untuk dijadikan menjadi bunga di dalam sebuah pot.
-
Dan
bunga hiasan dari sedotan plastik pun sudah selesai.
b. Limbah
Kotak Kemasan
Kardus
(corrugated paper) merupakan bahan kemasan yang digunakan untuk melindungi
suatu produk selama distribusi dari produsen ke konsumen. Kardus terbuat dari
bahan dasar berupa kertas yang diketahui mudah sekali mengalami kerusakan.
Walaupun begitu, sampah kardus tetap saja dapat menimbulkan masalah yang dapat
menganggu kebersihan dan keindahan lingkungan. Di Indonesia pemanfaatan sampah
kardus masih belum dilakukan dengan optimal. Padahal sampah kardus yang sudah
tidak terpakai tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang,
misalnya menjadi tempat pensil.
1)
Alat
dan Bahan:
-
-
Alat
tulis
-
Kain
kerah
-
Kain
flannel
-
Resleting
-
Mute
hitam (untuk mata)
-
Lem
-
Gunting
-
Benang
jahit
2)
Langkah
Pembuatan Produk:
-
Setelah
dibersihkan, bentuk kardus kemasan minuman hingga sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan.
-
Gunting
kain kerah menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama dengan setiap sisi
kardus kemasan minuman.
-
Kemudian
tempel kain kerah ke bagian dalam kardus kemasan minuman hingga seluruh sisinya
tertutup.
-
Pasang
resleting di bagian depan kardus kemasan minuman dengan menggunakan lem.
-
Lalu
pola dan gunting kain flanel dengan ukuran setiap sisi kardus kemasan minuman
tetapi dilebihkan ±1 cm untuk menyatukan setiap sisi dengan cara dijahit
-
Ambil
kain flanel bagian depan untuk wajah kelinci, lalu pasang mute hitam untuk
matanya dan buat bentuk mulut menggunakan kain flanel.
-
Pola
telinga kelinci menggunakan flanel sebanyak 4 buah, ambil 2 pola kemudian
satukan dan jahit hingga menjadi 2 buah telinga kelinci.
-
Pasang
telinga kelinci dengan pola sisi bagian atas yang sudah digunting.
-
Lapis
seluruh sisi luar kardus kemasan minuman dengan kain flanel yang sudah dipola
dengan cara direkatkan dengan lem terlebih dahulu.
-
Kemudian
satukan kain flanel dari sisi yang satu ke sisi yang lain dengan cara dijahit
menggunakan benang jahit.
-
Setelah
itu pola tangan dan ekor kelinci, lalu tempelkan.
-
Hias
kotak pensil kelinci sesuai dengan keinginanmu, misalnya diberi wortel dan
pita.
-
Selesai,
kotak pensil kelinci siap menemani hari-harimu.
Zona Kreativitas
kreasi burung merak
Menjadi kaya itu sebuah pilihan.
Begitulah yang diperjuangkan Kusnodin. Lelaki tamatan sekolah dasar (SD) ini
sadar, ia dilahirkan dari keluarga tidak mampu. Ia berusaha memperbaiki
kualitas hidupnya dengan pekerjaan apapun, asal halal. Ia mencoba membuat
kerajinan dari kaleng bekas. Awalnya, Kusnodin sedang merapikan kunci dan
alat-alat perlengkapan bongkar mesin mobil dalam sebuah kaleng. Ia sadar banyak
kaleng berserakan di pojokan rumahnya, termasuk bekas kaleng oli dan kaleng
biskuit. Saya mencoba menggunting kaleng-kaleng itu hingga berbentuk lembaran
serta memisahkan kaleng yang tebal dan tipis. Awalnya saya juga bingung mau
membuat apa, tapi karena di rumah banyak unggas, saya mencoba membuat unggas
dari kaleng bekas, ujarnya.
Dalam sebulan, ia mampu membuat kreasi
unggas pertamanya. Ia ingat saat itu membuat kreasi burung merak dan laku Rp 30
ribu. “Saya kreasikan dengan pigura agar tampak cantik. Lumayan lah untuk
menambah penghasilan”, katanya. Ia pun tekun mencari kaleng-kaleng bekas dari
tetangganya. Bila kurang, ia meminta pemulung untuk menjual kaleng kepadanya. Jika
pengepul hanya membeli kaleng dari pemulung Rp 1.000 per kg, Kusnodin berani
membeli Rp 5 ribu per kg.
Selepas itu, berbagai pameran
diikutinya. Sejumlah penghargaan juga diterima sebagai pelopor usaha kecil dan
menengah (UKM) kategori bahan bekas dan ramah lingkungan. Saat itu, Kusno sudah
menjual patung kaleng bekas mulai Rp 175 ribu hingga Rp 26 juta. Beragam
produknya juga diminati hingga mancanegara seperti Australia, Amerika Serikat,
Belanda, hingga Jepang. Berkat ketekunannya, ia kini mampu mengantongi omzet
hingga Rp 60 juta per bulan.
c. Limbah
Kain Perca
Cara Membuat Kerajinan Keset Dari Kain
Perca
Sumber: kusumahenny5.blogspot.com
1)
Potong
kain perca berbentuk segi empat dengan ukuran kurang lebih 5 x 5 cm atau 8 x 8
cm, bisa disesuaikan keinginan kamu.
2)
Lipat
diagonal potongan kain perca tersebut membentuk segitiga seperti yang terlihat
pada gambar (a), kemudian lipat kain ke dalam hingga membentuk seperti gambar
(b) dan kembali lipat sampai seperti gambar (c).
3)
Lakukan
kegiatan diatas sebanyak-banyaknya.
4)
Sebagai
alas keset, Anda bisa menggunakan kain perca dengan ukuran yang lebih besar dan
dibentuk sesuai degan keinginan. Misalnya saja berbentuk oval, segi empat,
kupu-kupu, ikan, atau pola unik lainnya.
5)
Kemudian
sambungkan potongan-potongan kain perca yang telah dibentuk seperti gambar (c),
sehingga memenuhi bentuk pola yang telah disiapkan.
6)
Bila
pola sudah terhias dengan cantik, produk siap dikemas dan dipasarkan.
d. Limbah
Kaleng
1)
Alat
dan Bahan:
-
kaleng
susu bekas (cuci dan lap hingga kering)
-
tisu
servietten
-
kertas
merang
Ini
adalah kertas daur ulang, cirinya tidak terlalu berbulu, lentur dan murah.
Gunting dengan ukuran:
P =
keliling kaleng + 1 cm
L =
tinggi kaleng (mulai dari lis atas)
-
lem
kental
Campur
100 gr lem kayu berwarna putih dengan 20 gr air. Aduk rata sampai tidak
berbusa. Gunakan untuk menempel kertas merang.
-
lem
encer (sebagai pengganti lem khusus servietten)
Campur
100 gr lem kayu berwarna putih dengan 40 gr air. Aduk rata sampai tidak
berbusa. Gunakan untuk menempel tisu.
-
double
tape
-
pita
lebar ¼ inci
-
spon
pengoles.
2)
Cara
Membuat:
(1)
Olesi
permukaan kaleng dengan lem kental, mulai dari lis tengah ke arah bawah sambil
bergerak ke kanan. Lem jangan terlalu tipis karena akan cepat kering, jangan
terlalu tebal karen gumpalan lem membuat kertas merang mudah robek saat
diratakan.
(2)
Tempel
kertas merang sedikit demi sedikit pada kaleng, mulai dari lisa tengah kaleng.
Pastikan kertas tidak miring sampai akhir penempelan. Usap dan tekan perlahan
kertas agar tidak berkerut dan bergelembung.
(3)
Kelupas
tisu. Ambil lapisan paling atas yang bermotif. Jika panjang tisu tidak cukup,
sambung dengan tisu yang bermotif sama.
(4)
Dengan
spons pengoles, olesi seluruh permukaan kaleng dengan lem encer. Tempelkan tisu
sedikit demi sedikit, lalu oleskan lem encer sekali lagi pada permukaan tisu
sambil diratakan dengan spons pengoles. Lakukan perlahan-lahan agar tisu tidak
sobek.
(5)
Usap
perlahan permukaan tisu dengan spons pengoles sampai lem tidak tampak lagi.
Jika tisu sobek saat terkena lem, tambal bagian tersebut deng tisu bermotif
sama. Setelang lem mengering, pernis permukaan kaleng dengan lem encer. Biarkan
mengering.
(6)
Jika
anda ingin hasil kreasi anda mengkilat, gunakan pernis kayu sesuai petunjuk
pemakaian. Jika anda ingin hasil yang tidal terlalu mengkilat, cukup pernis
dengan lem encer.
(7)
Untuk
tutup kaleng: Gunting melingkar kertas merang 2 cm lebih besar dari diameter
tutup kaleng. Tempel dengan lem kental. Ratakan lem di lekukan-lekukannya mulai
dari yang paling dalam.
(8)
Gunting
sekeliling kertas, sisakan 0,5 cm. Gunting kelebihan kertas itu dengan jarak 1
cm. Rekatkan, lalu tempelkan tisu dengan cara yang sama seperti langkah no.4
dan 5.
(9)
Tempel
pita yang sudah diberi double tape mengelilingi tutup kaleng, tambahkan sedikit
lem kental pada ujung pita.
Kaleng yang sudah dihias ini bisa
dijadikan:
a)
wadah
kue kering (lapisi bagian dalamnya dengan kertas roti)
b)
tempat
tisu gulung (lubangi bagian tengah tutup kaleng)
c)
tempat
sampah kering
Kaleng
e. Limbah
Kaca
Bukan
hanya limbah peternakan, sayuran atau plastik saja yang dapat di daur ulang.
Limbah kaca pun juga dapat didaur ulang. Yaitu dengan cara:
Digunakan
untuk menghias vas bunga, piring, yang terbuat dari tanah liat (grabah), atau
lampu (lampion), caranya:
1)
Kaca
yang warna-warni dipotong kotak-kotak atau bentuk lain yang sesuai atau
seukuran. Lalu dibersihkan dan dikeringkan.
2)
Setelah
itu kaca tersebut atau kaca yang sudak dipotong-potong ditempel di vas atau di
piring yang sudah disediakan.
3)
Cara
menempelnya tidak boleh sembarangan namun harus sesuai bentuk yang baik agar
dapat dilihat indah dan menarik.
4)
Setelah
itu kaca diberi pelapis agar kaca tidak mudah lepas. Setelah itu bilas dan
keringkan.
5)
Kerajinan
siap dipamerkan dan dijual.
6)
Jika
terkena sinar lampu atau matahari piring, vas, atau kerajinan ini dapat
memancarkan cahaya atau sinar yang indah. Kerajinan ini memiliki nilai jual
yang cukup tinggi.
2.
Kemasan
untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
Kemasan
secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian terluar yang membungkus suatu
produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, gunangan dan
benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang benda yang
membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan kemasan sejauh hal
tersebut memang bermanaat untuk melindungi isinya.
Untuk
membuat kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi
banyak berbagai jenis material yang bisa digunakan. Asahlah imajinasimu untuk
membuat kemasan yang menarik dan berbeda dari waktu ke waktu.
Kardus
dan kertas adalah pembungkus yang paling mudah untuk dibuat. Hindari penggunaan
plastik karena akan menghasilkan sampah anorganik baru yang tidak dapat
terurai.
3.
Keuntungan
Mendaur Ulang Sampah
a.
Aspek
Lingkungan
1)
Penghematan
Sumber Daya Alam
Pemenuhan
bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan penggunaan bahan
baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya
bahan baku dari alam dapat digunakan untuk proses produksi yang memiliki nilai
tambah lebih tinggi.
2)
Pengurangan
Pencemaran Lingkungan
a)
Beberapa
keunggulan daur-ulang sampah anorganik yang berkaitan dengan penanggulangan
pencemaran lingkungan antara lain adalah sebagai berikut:
b)
Mendaur-ulang
1 ton kertas koran akan menyelamatkan 17 pohon dan menggunakan kertas
daur-ulang dapat mengurangi 74% pencemaran udara, 34% pencemaran air, dan
menghemat energi hingga 67%.
c)
Usaha
daur-ulang sampah anorganik seperti kaca, plastik, kertas koran, kaleng, besi,
dapat mengurangi tumpukan sampah kota hingga 25%.
b.
Aspek
Ekonomi
1)
Menghemat
Biaya Operasional Pengelolaan Sampah
Daur-ulang
sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi biaya pengangkutan dan
pembuangan akhir.
2)
Menciptakan
Lapangan Kerja
Hasil
Studi CPIS (1988) menyebutkan bahwa seorang pemulung di Jakarta mampu
mengumpulkan rata-rata 35 kg sampah per hari. Apabila penyerapan pemulung
terhadap total produksi sampah kota sebesar 25%, maka di Jakarta saja yang menghasilkan
sekitar 6.000 ton sampah per hari mampu menciptakan lapangan kerja di sektor
informal bagi kurang lebih 40.000 pemulung.
3)
Menyediakan
Bahan Baku bagi Industri Daur-Ulang
Sampah
Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan disetorkan ke pabrik
pengolah bahan sampah sebagai bahan baku kelas dua.
Sebagai
contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertas berskala besar yang membutuhkan
bahan baku dari sampah kertas sebesar 50 ton per hari (PT. Gunung Jaya Agung)
dan 1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur). Dari kedua pabrik kertas tersebut,
kebutuhan bahan baku yang dipasok dari pemulung mencapai 378.000 ton setiap
tahun yang berarti penghematan sejumlah 6 juta pohon yang seharusnya ditebang
sebagai bahan baku kertas.
Uji
Kompetensi
|
Tugas Terstruktur
Tugas
Mandiri Teknik
Penilaian: Penilaian Tertulis
|
1.
Carilah
beberapa bahan limbah anorganik yang terdapat di sekitar lingkunganmu.
2.
Kelompokkan
bahan yang termasuk limbah anorganik lunak yang kamu temukan di lingkungan
sekitar yang dapat digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan.
Jenis
bahan limbah anorganik
|
Ciri-ciri
limbah anorganik
|
Bentuk
limbah anorganik
|
Tempat
penemuan
|
Dapat
dimanfaatkan untuk produk kerajinan
|
Teknik
pembuatan
|
…………….
|
……………..
|
……………
|
…………….
|
………….
|
…………..
|
…………..
|
…………….
|
……………..
|
……………..
|
………….
|
……………..
|
Tugas Kelompok Teknik
Penilaian: Penilaian Unjuk Kerja
|
Bersama kelompokmu lakukan kegiatan
berikut ini. Kemudian, tuliskan dalam laporan hasil observasi!
Alat dan Bahan
1.
Alat
tulis
2.
Kertas
3.
Kamera
Langkah Kerja
1.
Tentukan
lokasi observasi sesuai dengan tugas tiap per kelompok (rumah, pasar, sekolah,
sungai).
2.
Setiap
kelompok melakukan kegiatan pengamatan di masing – masing lokasi yang telah
ditentukan. Kegiatan pengamatan dilakukan selama dua hari.
3.
Kumpulkan
data tentang jenis sampah yang ada di lokasi pengamatan. Kategorikan jenis
sampah tersebut berdasarkan kriteria berikut ini yaitu :
a.
Limbah
anorganik
b.
Limbah
yang dapat didaur ulang
4.
Masukkan data hasil pengamatan tersebut ke
dalam lembar hasil pengamatan.
5.
Identifikasi
cara yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar lokasi pengamatan untuk
mengamati limbah tersebut.
6.
Mencari
informasi dari berbagai sumber literatur (koran, majalah, dan lain – lain)
tentang limbah golongan B3 (Beracun dan Berbahaya) dan dampaknya bagi manusia
dan ekosistem.
7.
Lengkapi
hasil observasi dan pencarian informasi dengan gambar atau foto
8.
Laporkan
hasil observasi dan pencarian informasi dalam laporan dan presentasi.
Pertanyaan sebelum pengamatan!
1.
Apakah
yang dimaksud dengan limbah?
2.
Sebutkan
macam-macam limbah berdasarkan karakteristiknya!
3.
Apa
saja kriteria limbah yang dapat digolongkan ke dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun)?
4.
Tugas
Tidak Terstruktur
Tugas
Kelompok Teknik Penilaian: Penilaian
Unjuk Kerja
|
1.
Buatlah
kelompok terdiri atas 4 orang anak!
2.
Susunlah
sebuah rencana pameran karya kerajinan dari bahan limbah anorganik!
3.
Buatlah
tempat atau ruang pameran yang menarik dan tersusun rapi!
4.
Susunlah
karyamu dan teman-temanmu pada display ruang pameran!
5.
Untuk
hasil yang lebih baik buatlah kemasan yang menarik pada setiap karya!
Refleksi
Perluasan
|
ULANGAN HARIAN
Petunjuk
1. Bacalah bahan ajar pada bab ini!
2. Perhatikan dan pelajari gambar ilustrasinya!
3. Diskusikan dengan temanmu dan buatlah
refleksi dari bahan ajar!
4. Kerjakan tugas terstruktur dan tugas
tidak terstruktur dengan baik dan benar1
5. Kerjakan perluasan di bawah ini dengan
baik untuk menguji kompetensimu!
Setelah dapat melalui uji kompetensi,
lanjutkan ke kompetensi dasar berikutnya!
A. Berilah
tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d di depan jawaban yang tepat!
1.
Di
sebuah sungai ditemukan benda – benda seperti berikut ini:
(1) Kaleng sarden (4) Daun pisang
(2) Botol air mineral (5) Bangkai binatang
(3) Kantong plastik
Yang
termasuk jenis limbah anorganik adalah nomor ... .
a.
(1),
(3) dan (5)
b.
(1),
(3) dan (4)
c. (1),
(2) dan (3)
d.
(2),
(3) dan (4)
2.
Limbah
yang menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabkan proses perkaratan pada
lempeng baja yaitu limbah yang bersifat ... .
a.
Beracun
b. Korosif
c.
Infeksi
d.
Mudah
terbakar
3.
Limbah
rumah tangga yang tidak dapat terurai adalah ... .
a.
Kaca,
plastik, sisa makanan
b.
Karet,
dedaunan, kaca
c. Plastik,
kaca, karet
d.
Kaleng,
besi, sampah organik
4.
Menggunakan
kembali sapu tangan daripada tissue termasuk pemanfaatan limbah secara ... .
a.
Reduce
b. Reuse
c.
Recycle
d.
Fermentasi
5.
Mengolah
kertas bekas menjadi kertas daur ulang merupakan tindakan yang menerapkan
konsep ... .
a.
Reduce
b.
Reuse
c. Recycle
d.
Replant
6.
Adi
menggunakan kaleng bekas untuk pot tanaman. Hera merangkai kain perca membentuk
lembaran kain yang kemudian digunakan untuk membuat tas. Pernyataan yang benar
untuk kreatifitas kedua anak tersebut adalah ... .
a. Adi
melakukan kegiatan mereuse, sedangkan Hera merecycle
b.
Adi
melakukan kegiatan merecycle, sedangkan Hera mereuse
c.
Adi
maupun Hera melakukan kegiatan mereuse
d.
Adi
maupun Hera melakukan kegiatan merecycle
7.
Berikut
yang bukan merupakan jenis kertas yang dapat dimanfaatkan lagi dengan proses
daur ulang adalah ... .
a.
Kertas
Koran
b.
Majalah
c.
Buku
d. Kertas
minyak
8.
1)
Koran bekas dimanfaatkan sebagai hiasan kotak tisu
2) Ban
bekas dimanfaatkan sebagai ban baru
3)
Kertas-kertas bekas dimanfaatkan sebagai buku baru.
4)
Pecahan kaca dimanfaatkan sebagai kerajinan mozaik
Diantara
pernyataan tersebut, yang merupakan pemanfaatan sampah tanpa daur ulang adalah
. . .
a.
2)
dan 3)
b.
1),
dan 2)
c.
4)
dan 3
d. 1)
dan 4)
9.
Botol
minuman biasanya berbahan dari...
a.
Kertas
b. Plastik
c.
Logam
d.
Besi
10. Barang bekas yang digunakan untuk
membuat celengan adalah...
a. Kaleng
bekas
b.
Sedotan
bekas
c.
Kertas
bekas
d.
Plastik
bekas
11. Kaleng susu terbuat dari bahan...
a.
Kertas
b.
Plastik
c. Logam
d.
Fanel
12. Alat dan bahan di bawah ini yang dapat
digunakan untuk membuat celengan adalah…b.
kaleng
a.
c.
b.
d.
13. Prinsip mengolah sampah adalah...
a. memakai
kembali
b.
membuang
kembali
c.
menambah
kembali
d.
menyimpan
kembali
14. Berikut termasuk limbah yang terdiri
dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara
sederhana adalah ….a. gelas plastik
a. b.
d.
c.
15. Pengemasan karya kerajinan mempunyai
beberapa fungsi. Berikut ini yang bukan termasuk salah satu fungsi pengemasan
adalah ….
a. Menyiapkan
barang menjadi siap untuk dikonsumsi
b.
Melindungi
produk dari bahaya pencemaran
c.
Melindungi
produk yang ada di dalamnya
d.
Membantu
mencegah atau mengurangi kerusakan produk yang ada di dalamnya
16. Menyikapi limbah yang semakun lama
semakin menumpuk dan sulit ditanggulangi, pemerintah menggalakkan gerakan 3 R
berikut, kecuali ….
a.
Reuse
b.
Recyle
c.
Reduce
d. Recut
17. Berikut ini hasil kerajinan yang
berasal dari bahan limbah kain adalah ….
a.
c.
b.
d.
18. Karya yang menarik, antik, mempunyai
keistimewaan dari yang lain yang sebelumnya belum pernah ada merupakan salah
satu ciri khas karya yang baik yaitu ... .
a. unik
b.
universal
c.
ekspresif
d.
survival
19. Limbah yang bisa dengan mudah
diuraikan, mudah membusuk, dapat didaur ulang dan dapat ditemukan dilingkungan
sekitar kita adalah……
a.
Limbah
Gas
b. Limbah
Organik
c.
Limbah
Pertambangan
d.
Limbah
Anorganik
20. Limbah dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian, kecuali……
a.
Berdasarkan
Wujudnya
b.
Berdasarkan
Sumbernya
c. Berdasarkan
Ahlinya
d.
Berdasarkan
Senyawanya
B. Isilah
soal-soal di bawah ini dengan jawaban singkat dan tepat!
1.
Beberapa
limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya….
2.
Limbah
yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan
alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu disebut ….
3.
Contoh
sampah dari sampah anorganik adalah….
4.
Sampah
berdasarkan bentuknya, yaitu …
5. Sampah berdasarkan zat kimia yang
dikandungnya, yaitu ….
6. Sampah berdasarkan sumbernya, yaitu…
7.
8. Salah satu jenis limbah berdasarkan
wujudnya adalah limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas,
contohnya ….
9. Sentuhan akhir dari sebuah proses
pembuatan produk kerajinan adalah …. \
10. Pembungkus yang paling mudah untuk
dibuat dan tidak menghasilkan sampah anorganik baru yang tidak dapat terurai
adalah ….
C. Jawablah
soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat
1.
Apa
perbedaan antara limbah organik dan limbah anorganik?
2.
Mengapa
limbah harus di daur ulang? Jelaskan!
3.
Bagaimana
cara daur ulang limbah anorganik?
4.
Jenis
sampah apa yang dapat di daur ulang menjadi barang yang berguna?
5.
Mengapa
pengerajin tertarik untuk mengolah sampah menjadi barang yang mempunyai nilai
kegunaan?
Program Perbaikan
1.
Berikan
satu contoh cara membuat kerajinan dari sampah anorganik (barang bekas)!
2.
Sebutkan
beberapa fungsi pengemasan karya kerajinan yang kamu ketahui!
3.
Pada
proses pembuatan karya kerajinan kamu perlu memahami prosedur keselamatan
kerja. Menurutmu, tips apa saja yang perlu diperhatikan pada saat membuat karya
kerajinan dari bahan limbah anorganik lunak dan keras?
4.
Daur
ulang limbah anorganik mempunyai beberapa tujuan. Sebutkan tujuan daur ulang
tersebut!
5.
Sebutkan
beberapa hal yang dapat kalian lakukan apabila di sekitar rumah banyak terdapat
sampah atau limbah!
Program Pengayaan
1. Berikan dua contoh upaya atau tindakan
mengurangi (reduce) produksi sampah!
2. Bagaimana cara membuat kerajinan
dengan bahan limbah keramik?
3.
Tuliskan
urutan langkah-langkah pembuatan kerajinan dengan bahan dasar limbah kain perca
di atas. Tulis dengan bahasa yang mudah dipahami sebagai petunjuk pembuatan
yang sistematis dan runtut!
4.
Kain
sisa produksi konveksi dan garmen (kain perca) umumnya hanya dianggap sebagai
bahan sisa yang tidak ada manfaatnya, biasanya dibuang oleh mereka. Padahal
dapat diolah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Nah,
tuliskan beberapa persiapan yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis
kerajinan berbahan kain perca
5. Apa alasan pengrajin memberi kemasan
pada hasil produk yang akan dipasarkan?
Terima kasih. Kebetulan saya tengah mencari contoh limbah anorganik lunak.
BalasHapusKunjungi blog saya juga, ya (^^)
www.miyoko-san.blogspot.com
sama2
HapusMatur nuwun..
BalasHapussami2
HapusTerima kasih , materinya sangat bermanfaat
BalasHapusterima kasih
BalasHapus